Kamis, 14 Januari 2010

[26/6/2006] Intel Core Microarchitecture, Arsitektur Terbaru dari Intel

etelah generasi microarchitecture NetBurst dan Banias menuai sukses besar, kali ini giliran generasi microarchitecture Intel Core akan mencoba mengulang sukses yang sama. Apa saja teknologi baru yang ditawarkan?

Intel sebagai salah satu pemain utama dalam bisnis processor saat ini sedang mengembangkan microarchitecture baru yang diberi kode dengan Intel Core (perhatikan huruf besarnya, karena berbeda arti dengan “core”) untuk diimplementasikan ke dalam processor-processor generasi terbaru mereka yang akan diluncurkan pada tahun 2006 ini.

Processor tersebut adalah Conroe yang dipergunakan untuk desktop, Woodcrest digunakan untuk server, dan Merom digunakan untuk notebook. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Intel pada Intel Developer Forum (IDF) sekitar awal tahun 2006 yang lalu. Pernyataan tersebut diperkuat dengan adanya seminar pada 21 April 2006 lalu di Bangkok yang dihadiri oleh PC Media.

Pada seminar tersebut hadir sebagai pembicara adalah David “Dadi” Perlmutter. David adalah leader dalam pengembangan microarchitecture yang dipakai oleh processor-processor Intel mulai dari P5 (Pentium MMX) sampai dengan Banias (Pentium M dan Core Duo). Saat ini, David sendiri di Intel menjabat sebagai Senior Vice President & General Manager Intel Mobility Group.

Sejarah Singkat Teknologi Microarchitecture Intel
Microarchitecture generasi ke-5 dari Pentium kali pertama dipasarkan pada tahun 1993. Generasi tersebut adalah kelanjutan dari processor 80486 yang sebelumnya sukses merebut pasar processor diseluruh dunia. Teknologi arsitektur dari processor generasi kelima ini lebih dikenal dengan x86, di mana dalam perjalanannya arsitektur x86 tersebut diimplementasikan pada microarchitecture mulai dari P5 (Pentium), P6 (Pentium Pro, Pentium II & III), Intel NetBurst (Pentium 4, Pentium D dan Xeon), Banias (Pentium M, Core Duo), serta yang terbaru adalah Intel Core (Conroe, Woodcrest dan Merom).

Dalam perkembangannya, arsitektur x86 mengalami perubahan teknologi yang cukup signifi kan. Dari yang tadinya hanya mampu Intel Core Microarchitecture, Arsitektur Terbaru dari Intel berjalan pada clock sebesar 60 MHz (P5) sampai sekarang yang mampu berjalan pada clock sebesar 3.46 GHz (Intel NetBurst).

Selain itu, kebutuhan akan konsumsi daya juga semakin disempurnakan sehingga processor yang diciptakan hanya memerlukan sedikit daya untuk bisa bekerja secara optimal. Daya listrik yang dibutuhkan oleh generasi P5 adalah sekitar 5.0 Volt, sangat jauh jika dibandingkan dengan generasi Intel Core yang hanya membutuhkan sekitar 1.5 Volt untuk bisa menghasilkan performa yang maksimal.

Teknologi di Dalam Core Microarchitecture
Cukup banyak teknologi baru yang ditawarkan oleh Core microarchitecure ini jika dibandingkan dengan microarchitecure generasi sebelumnya, yaitu NetBurst. Kita ambil saja contoh processor dual-core Conroe yang akan segera beredar di pasaran.

Conroe sudah memakai Intel Core microarchitecture, teknologi arsitektur terbaru dari Intel. Arsitektur Core didesain untuk bisa berjalan secara efi sien ketika dijalankan pada clock speed yang sangat rendah. Hal tersebut berlawanan dengan arsitektur NetBurst yang didesain untuk berjalan pada frekuensi yang sangat tinggi. Di mana perbedaan ini bisa terlihat dalam processor Pentium D dan Pentium 4 (NetBurst) yang memerlukan 2 clock cycles untuk menyelesaikan 1 instruksi SSE, sedangkan Conroe (Core) hanya memerlukan 1 clock cycles untuk menyelesaikannya.

Teknologi tersebut diberi nama dengan Advanced Digital Media Boost. Teknologi lain yang dimiliki oleh Core microachitecture diberi nama Wide Dynamic Execution: Macro Fusion. Teknologi ini mampu menggabungkan dua atau lebih instruksi menjadi satu pada saat predecode kemudian mengirimnya ke dalam sebuah decoder yang akan menerjemahkan instruksi-instruksi tersebut menjadi sebuah bentuk micro-ops.

Dengan teknologi tersebut, tugas dari processor untuk me-load instruksi akan berkurang sekitar 15% dan kebutuhan akan suplai daya akan berkurang sampai 10%. Core microarchitecture juga didesain lebih lebar daripada NetBurst, yang berarti ia bisa memproses sampai empat buah instruksi setiap clock cycle-nya dibandingkan dengan NetBurst yang hanya mampu memproses tiga buah instruksi untuk setiap clock cycle-nya.

Persentase bandwidth yang diperoleh adalah 33%, namun akan memperoleh peak sebesar 66% ketika penggabungan instruksi dengan teknologi Macro Fusion terjadi pada sebuah processor Conroe.

Selain itu, teknologi Intelligent Power Capability juga disertakan dalam Core microarchitecture tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, microarchitecture ini mempunyai kelebihan akan konsumsi daya yang diperlukan. Karena daya tersebut akan diterima dan difungsikan secara optimal oleh processor Conroe tersebut. Hal ini bisa dirasakan jika Anda menggunakan laptop dengan processor ini, baterai Anda akan bisa bertahan lebih lama karena daya yang diserap oleh processor ini sangat kecil.

Jika pada NetBurst sudah ada teknologi Smart Cache, Core juga mempunyai teknologi yang diberi nama Advanced Smart Cache. Teknologi ini tentunya lebih bagus dari pendahulunya. Pada Advanced Smart Cache, L2 cache-nya bekerja secara dynamic sehingga antara L1 Cache bisa berbagi pekerjaan dengan L2 Cache, di mana hal tersebut tidak dapat dilakukan pada Smart Cache (NetBurst) yang L2 cache-nya bekerja secara independen.

Dengan menggunakan teknologi ini, bukan hanya trafi k pertukaran data saja yang akan berlangsung lebih cepat, Anda juga akan mendapatkan cache yang lebih tinggi, mengurangi trafi k dari BUS dan latency data yang lebih rendah.

Tidak lupa Intel juga menyertakan teknologi Smart Memory Access: With Memory Disambiguation. Teknologi ini digunakan untuk menyembunyikan latency ke dalam subsystem memory dan jika dibutuhkan, instruksi data dari memory tersebut dapat di-load secara cepat jika dibutuhkan tanpa harus menunggu antrian terlebih dahulu.

Dengan segala kelebihan teknologi yang sudah disebutkan, Intel berani mengklaim Core microarchitecture tersebut mampu mengalahkan pesaingnya, di mana processor Conroe yang memakai Core microarchitecture dengan clock sebesar 2.66 GHz, FSB 1066 MHz, dan mempunyai Smart Cache 4 MB, mampu mengungguli AMD yang memakai dual core 2.6 GHz Athlon 64 FX-60. Bahkan Conroe mampu mengungguli Athlon 64 FX-60 yang sudah di-overclock menjadi 2.8 GHz.

Sequel dari Conroe
Pada Intel Development Forum, pihak Intel menyatakan bahwa pada tahun 2007 akan kembali meluncurkan processor terbarunya. Microarchitecture yang dipakai masih mengandalkan Intel Core, namun perbedaanya terletak pada core processor-nya. Tidak tanggung-tanggung, Intel memasukkan sepasang dual-core Conroe ke dalam sebuah processor. Ini berarti core yang dimiliki processor tersebut adalah empat buah yang terdiri dari dua buah dual-core atau disebut dengan quad-core. Processor itu sendiri akan diberi kode nama Kentfi eld untuk desktop dan Clovertown untuk server. Processor ini diharapkan mampu diterima pasar pada awal tahun 2007 dan mampu mengulang sukses dari processor-processor Intel generasi sebelumnya.

Lalu, sampai di manakah pengembangan dari AMD saat ini? Apakah mereka akan melakukan hal yang sama dengan memperbaiki teknologi prosesornya, atau malah melakukan perubahan yang lebih “ekstrem”? Kita tunggu terobosan baru yang akan dilakukan oleh AMD. Namun, satu hal yang pasti dan sudah dibuktikan oleh Intel bahwa logo terbaru dari Intel memang tidak salah, “Intel Leap Ahead”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SAYA MAU TAMBIL KANG GAMBAR DI BLOG SAYA KENAPA TIDAK BISA YA