Rabu, 03 Juni 2009

Riset IT terkini fenomena gunung es: “insecurity iceberg”.

Sajian terkini kajian tentang pengunaan browser dan keamanan Internet mengetengahkan, bahwa cukup banyak dari sejumlah 637 juta pengakses web di seluruh dunia menelusuri Internet ON-Line dengan piranti lunak browser Internet yang ketinggalan zaman dengan demikian beresiko besar terhadap ancaman “Web-based attacks”. Penelitian karya Stefan Frei dkk (ETH Zurich) dengan bekerjasama antar institusi CSG: Computer Engineering and Networks Laboratory, ETH Zurich dengan Google Switzerland GmbH, IBM ISS : Internet Security Systems dan didukung biro riset Secunia yang dipublikasikan 01 Juli menyebutkan terdapatnya “insecurity iceberg” : fenomena gunung es dalam kekurang-amanan berselancar Internet ON-Line berhubung sedemikian banyak pengakses Internet yang menggunakan piranti lunak browser beserta “plug-in” browser yang tidak lagi up-to-dates.
Penelitian ini mencakup batas waktu awal tahun hingga mid Juni 2008; dengan menampilkan hasil penelitian atas akses penelusuran ke server milik Google dari sejumlah 1,408 milyar pengkases global Internet. Piranti lunak browser terkini ketika riset dilakukan, yakni : IE-Explorer 7, Firefox 2, Opera 9, dan Safari 3 pada PC Apple.

Para peneliti mewanti-wantikan dengan membandingkan betapa kebanyakan orang dapat tergugah kesadaran akan keamanan akan makanan konsumsi sehari-hari yakni dengan selalu seakan otomatis tanggap akan tanggal kadaluwarsa produk makanan dan ancaman bahaya apabila mengabaikannya, hingga menyayangkan bahwa dalam melakukan penjelajahan Internet ON-Line betapa sedemikian banyak orang yang tidak menyadari akan pentingnya faktor pengamanan browser. Untuk mana dalam penutup sajian penelitian, para peneliti mengusulkan agar setiap browser pun agar dapat memunculkan “pop-up” otomatis atau sejumlah teks sejenis peringatan tanggal kadaluwarsa atau semisal pertanda “best before date” yang wajib tampil menyala apabila pengguna belum memutakhirkan piranti browser yang dipergunakan.
Perihal keengganan khalayak pengguna dalam memperhatikan pengamanan piranti lunak browser Internet sebabnya terbagi dalam 3 (tiga) faktor penyebab, yakni:
-1- Can not do yakni berhubung alasan “gaptek” : alias gagap teknologi.
-2- Do not care yakni kurang termotivasi atau kurang peduli.
-3- Do not know yakni kurang info alias kurang ngeh -atw- kurang mengerti.

Dan seperti yang mudah diperkirakan, maka dari sejumlah total 637 juta penelusur Internet ini, maka para pengguna browser micr*soft IE-Explorer adalah yang paling rawan menghadapi ancaman bahaya kekurang-amanan berhubung mayoritas pengguna IE-Explorer yang terkait dengan dominansi OS Windows, yakni sejumlah 577 juta pengguna (78%). Lebih parah lagi bahwa kebanyakan pengguna IE-Explorer ini pula yang abai akan rutin melakukan up-dates software. 48% pemakai IE-Explorer bahkan masih “keukeuh” bersikukuh setia memakai Explorer 6 dan belum beralih memakai Explorer versi 7 yang berjumlah 52% !
Dan perlu pula ingat akan kajian tersendiri riset Symantec tahun 2007 yl perihal security vulnerabilities, yang memberikan skor terburuk atas temuan hingga 57 kasus kerawanan keamanan on-line pada browser IE-Explorer versi 7. Amat jauh dibandingkan dengan browser Opera yang dianggap terbaik berhubung hanya terdapat 12 kasus kerawanan keamanan.
Adapun dalam studi terkini hingga mid Juni 2008 kajian Stefan Frei dkk. browser Opera diperhitungkan mencakup pengguna sejumlah 5 juta ( 0.8 % ), Safari 17 juta (3%) dan Firefox 38 juta (16%).
Dari jumlah di atas maka kalangan pengguna setia Opera 90% diantaranya selalu rajin memutakhirkan browser, 70% angka untuk pengguna browser Safari, 92% untuk Firefox. Sedangkan para pengguna browser IE-Explorer dengan angka persentase 52% kembali lagi-lagi berposisi jeblok terendah diantara keempat browser di atas.


Sumber: Up-dates C|Net dan ragam info web. / Rizal AK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SAYA MAU TAMBIL KANG GAMBAR DI BLOG SAYA KENAPA TIDAK BISA YA